4 Penyebab Ban Tubeles Sering Kurang Angin ( Kempes )
info-ban.blogpsot.com - Ban tubeles adalah ban yang hanya menggunakan ban luar dan tidak menggunakan ban dalam ( tube ). Kendaraan - kendaraan saat ini sudah banyak yang menggunakan ban tubeles dari pabrikan baik itu sepeda motor dan mobil.
Pabrikan memilih menggunakan ban tubeles untuk kendaraan buatannya karena dinilai ban ini memiliki banyak kelebihan dibanding ban konvensional ( ban tube ). Salah satunya yaitu ban tidak akan langsung kempes ( bocor ) ketika tertusuk benda tajam.
Kelebihan inilah yang membuat ban tubeles menjadi sangat efisien karena pengendara tidak langsung merasakan ban mengalami penurunan tekanan dan bisa menambalnya kapan saja.
Meskipun demikian ternyata ada banyak orang yang mengeluhkan pengguaan ban tubeles yang sering kurang angin ( kempes ). Dari segi konstruksinya yang tidak menggunakan ban dalam ( tube ) dan mekanisme penahan udara hanya mengandalkan ban luar dan velg, jelas faktor - faktor seperti ini bisa saja terjadi.
Apasajakah faktor - faktor yang menyebabkan ban tubeles sering kurang angin ( kempes ) ? simak penejelasan dibawah ini.
Untuk menahan udara, ban tubeless mengandalkan stell wire bead yang mana ini akan menempel pada velg yang membuatnya menjadi sangat rapat sehingga udara didalam tidak dapat bocor. Artinya celah ini tidak boleh ada luka atau benda asing yang menempel.
Namun, terkadang ban tubeles mengalami bocor halus yang disebabkan oleh area ini. Penyebabnya terkadang diakibatkan oleh cara pembongkaran ban yang dicongkel sehingga bekas congkelan ini akan menimbulkan celah dan udara akan bocor.
Selain itu, benda asing yang banyak menjadi sebab bocornya ban tubeles pada area sisi adalah pasir yang menempel diantara ban dengan velg. Walau terlihat kecil dan sepele, ternyata pasir juga menimbulkan celah sehingga tekanan ban akan berkurang.
Faktor kedua yang menyebabkan ban tubeless sering kurang angin adalah pentil tubeless. Pentil ban tubeles berbeda dengan pentil ban dalam yang mana pentil ban tubeless langsung menempel pada bagian velg.
Saat ini jenis pentil yang digunakan untuk ban tubeless ada 2 ( dua ) jenis yaitu ventil full karet dan pentil dengan sistem pengencang mur ( besi ). Dari beberapa pengakuan pengguna, pentil jenis karet rawan mengalami kerusakan yang diakibatkan karena bentuk karet yang sudah getas sehingga menimbukan celah diantara pentil dengan velg.
Selain itu, komponen yang berada dibagian dalam pentil juga bisa menjadi faktor kebocoran udara. Ini karena komponen tersebut terbuat dari logam yang waktu - waktu bisa karat dan menimbulkan korosi.
Penyebab lain dari ban tubeless yang sering kurang angin adalah pelek yang sudah penyok. Biasanya ban tubeless lebih disarankan untuk menggunakan pelek palang atau cast wheel. Pelek jenis tersebut memiliki bentuk yang langsung menempel pada sisi ban.
Apabila pelek yang Anda gunakan sudah penyok/ rusak karena sering melibas benda keras di jalan dengan kecepatan penuh, maka velg sudah tidak lagi presisi. Akibatnya, akan timbul celah antara ban dengan velg dan akhirnya mengalami kebocoran.
Untuk mengecek apakah pelek yang digunakan penyok atau tidak, caranya dengan mengecek kelurusan pelek tersebut ( kebalingan ). Apabila benar-benar terdapat goresan atau bekas benturan yang membuat pelek tidaklurus, maka cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkannya yaitu dengan mengamplasnya atau balancing ulang di spesialis ban.
Ada 2 jenis metode proses penambalan ban tubeles yaitu metode string dan tiptop. Dari kedua jenis metode tambal ban tersebut yang paling banyak digunakan yaitu metode string. Bukan tanpa alasan banyak memilih metode string, ini karena prosesnya yang cepat dan biaya yang lebih murah.
Namun salah satu kelemahan metode string yang menggunakan benang untuk menutup lubang yang bocor yaitu rembesan dari celah tusukan tersebut. Bukan hanya itu, benang yang tidak menempel dengan kuat sewaktu - waktu bisa juga lepas jika dipakai dalam kecepatan tinggi.
Semakian banyak ban mengalam kebocoran dan ditambal menggunakan metode string, maka kemungkinan besar ban juga akan mengalami kebocoran dari bekas tambalan ini.
Jika ban tubeles bocor, rekomendasi terbaik adalah degan penambalan metode tiptop. Metode ini dinilai lebih tahan dan tidak merusak struktur ban. Namun biayanya mahal dan waktu pengerjaannya lama.
Pabrikan memilih menggunakan ban tubeles untuk kendaraan buatannya karena dinilai ban ini memiliki banyak kelebihan dibanding ban konvensional ( ban tube ). Salah satunya yaitu ban tidak akan langsung kempes ( bocor ) ketika tertusuk benda tajam.
Kelebihan inilah yang membuat ban tubeles menjadi sangat efisien karena pengendara tidak langsung merasakan ban mengalami penurunan tekanan dan bisa menambalnya kapan saja.
Meskipun demikian ternyata ada banyak orang yang mengeluhkan pengguaan ban tubeles yang sering kurang angin ( kempes ). Dari segi konstruksinya yang tidak menggunakan ban dalam ( tube ) dan mekanisme penahan udara hanya mengandalkan ban luar dan velg, jelas faktor - faktor seperti ini bisa saja terjadi.
Apasajakah faktor - faktor yang menyebabkan ban tubeles sering kurang angin ( kempes ) ? simak penejelasan dibawah ini.
1. Udara Bocor Dari Celah Sisi Ban
Namun, terkadang ban tubeles mengalami bocor halus yang disebabkan oleh area ini. Penyebabnya terkadang diakibatkan oleh cara pembongkaran ban yang dicongkel sehingga bekas congkelan ini akan menimbulkan celah dan udara akan bocor.
Selain itu, benda asing yang banyak menjadi sebab bocornya ban tubeles pada area sisi adalah pasir yang menempel diantara ban dengan velg. Walau terlihat kecil dan sepele, ternyata pasir juga menimbulkan celah sehingga tekanan ban akan berkurang.
2. Udara Bocor Dari Pentil Tubeless
Faktor kedua yang menyebabkan ban tubeless sering kurang angin adalah pentil tubeless. Pentil ban tubeles berbeda dengan pentil ban dalam yang mana pentil ban tubeless langsung menempel pada bagian velg.
Saat ini jenis pentil yang digunakan untuk ban tubeless ada 2 ( dua ) jenis yaitu ventil full karet dan pentil dengan sistem pengencang mur ( besi ). Dari beberapa pengakuan pengguna, pentil jenis karet rawan mengalami kerusakan yang diakibatkan karena bentuk karet yang sudah getas sehingga menimbukan celah diantara pentil dengan velg.
Selain itu, komponen yang berada dibagian dalam pentil juga bisa menjadi faktor kebocoran udara. Ini karena komponen tersebut terbuat dari logam yang waktu - waktu bisa karat dan menimbulkan korosi.
3. Udara Bocor Karena Pelek Penyok ( Rusak )
Apabila pelek yang Anda gunakan sudah penyok/ rusak karena sering melibas benda keras di jalan dengan kecepatan penuh, maka velg sudah tidak lagi presisi. Akibatnya, akan timbul celah antara ban dengan velg dan akhirnya mengalami kebocoran.
Untuk mengecek apakah pelek yang digunakan penyok atau tidak, caranya dengan mengecek kelurusan pelek tersebut ( kebalingan ). Apabila benar-benar terdapat goresan atau bekas benturan yang membuat pelek tidaklurus, maka cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkannya yaitu dengan mengamplasnya atau balancing ulang di spesialis ban.
4. Udara Bocor Dari Bekas Tambalan Ban
Ada 2 jenis metode proses penambalan ban tubeles yaitu metode string dan tiptop. Dari kedua jenis metode tambal ban tersebut yang paling banyak digunakan yaitu metode string. Bukan tanpa alasan banyak memilih metode string, ini karena prosesnya yang cepat dan biaya yang lebih murah.
Namun salah satu kelemahan metode string yang menggunakan benang untuk menutup lubang yang bocor yaitu rembesan dari celah tusukan tersebut. Bukan hanya itu, benang yang tidak menempel dengan kuat sewaktu - waktu bisa juga lepas jika dipakai dalam kecepatan tinggi.
Semakian banyak ban mengalam kebocoran dan ditambal menggunakan metode string, maka kemungkinan besar ban juga akan mengalami kebocoran dari bekas tambalan ini.
Jika ban tubeles bocor, rekomendasi terbaik adalah degan penambalan metode tiptop. Metode ini dinilai lebih tahan dan tidak merusak struktur ban. Namun biayanya mahal dan waktu pengerjaannya lama.
Post a Comment for "4 Penyebab Ban Tubeles Sering Kurang Angin ( Kempes ) "